Ferdy Sambo Semakin Terjepit, Kasus Brigadir J Sudah Di tarik berasal dari Kendali Irjen Fadil Imran

Ferdy Sambo Semakin Terjepit, JAKARTA – Di rektur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan sangat percaya pengambilalihan persoalan Brigadir J
Baca juga: Persib Bandung Kalah di Kandang Sendiri
berasal dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim Polri dapat membuat penyidikan semakin kuat.
Pengusutan di pusat berasal dari Polda yang di kuasai Irjen Fadil Imran itu juga tunjukkan bahwa komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu jelas.
Pemerhati kepolisian itu juga sangat percaya posisi Ferdy Sambo kini telah terjepit dan waktu ini hanya menunggu nasib sampai persoalan ini terungkap.
Kasus penembakan Brigadir J waktu ini di bawah kendali Bareskrim Polri dan join bersama tim khusus bentukan Kapolri.
Kami percaya Kapolri dapat tegas menindak siapa saja. Yang terbukti terlibat, tidak dapat pernah lolos,” kata Edi di dalam keterangannya, Minggu (31/7).
Tim khusus bentukan Kapolri di isi empat jenderal bintang tiga, yaitu Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono,
Irwasum Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Komjen Agus Andrianto, dan Kabaintelkam Komjen Ahmad Dofiri.
Di segi lain, Edi juga menyadari mengusut persoalan ini tidak mudah.
Penyidik perlu bukti dan saksi yang cukup. Menurut Edi, sekilas sesungguhnya persoalan ini kelihatan mudah.
Namun, di dalam momen penembakan ini terlalu minim info saksi dan di perparah bersama situasi CCTV yang rusak.
Kami sepenuhnya percaya tentu Polri dapat sanggup mengutarakan siapa pelaku di dalam penembakan ini,” jadi dosen hukum pidana itu.
5 Berita Terpopuler: Rekaman CCTV Sebelum Kematian Brigadir J Kembali Dibongkar, IPW Menyinggung Kapolri, Ternyata

Selamat pagi pembaca setia JPNN.com, hari ini kami sajikan berita terpopuler sepanjang Minggu (31/7) mengenai Komnas HAM
lagi membeberkan hasil rekaman CCTV sebelum akan kematian Brigadir J, IPW meninggung Kapolri soal persoalan baku tembak di rumah Ferdy Sambo,
sampai ternyata tetap ada ajudan Ferdy Sambo yang belum dicek oleh Komnas HAM. Simak selengkapnya!
Jangan lupa ya, selamanya manfaatkan masker waktu bepergian, rutin membersihkan tangan dan menjaga jarak gara-gara pandemi Covid-19 belum berakhir.
- Rekaman CCTV: Ada Bu Putri, Brigadir J dan Bharada E Lakukan Ini di Rumah Pribadi Sambo
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengutarakan fakta paling baru berkaitan persoalan kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Fakta paling baru tersebut berdasarkan rekaman CCTV di rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di kawasan Duren Sawit Tiga, Jakarta Selatan.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, Choirul Anam meyakinkan Putri Candrawathi bersama Brigadir Yosua dan Bharada E melakukan tes usap PCR bukan di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo
PCR dilakukan bukan di rumah TKP, tetapi di rumah Duren Tiga,” tegas Choirul Anam. Choirul Anam menyatakan rumah TKP
yang di maksudnya tersebut merupakan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, namun rumah Duren Tiga merupakan kediaman pribadinya. “Siapa yang melakukan PCR? Sepanjang yang ada di dalam CCTV, ada Bu Putri istrinya Pak Sambo,
ada almarhum Yosua, ada Bharada E, terus ada juga asistennya atau PRT (pembantu rumah tangga)-nya,” beber Choirul Anam.
Choirul Anam menyebut hanya sosok Irjen Ferdy Sambo yang tidak nampak di di dalam rekaman CCTV tersebut.
Dia menyatakan dapat mengkonfirmasi perihal ini waktu memeriksa Irjen Ferdy Sambo nanti.
“(Lokasi) PRC Pak Sambo dapat kami konfirmasi,” tegasnya.
Pihak Komnas HAM, kata Chairul Anam, memperoleh Info tidak berada di dalam rombongan yang melakukan tes ucap PCR di rumah pribadinya.
Hanya saja menurutnya, Info tersebut di terima Komnas HAM berasal dari satu pihak. dapat cek bersama pihak yang lain.
Kami dapat cek bersama dokumen yang lain. Kami dapat perbandingkan bersama bukti-bukti yang lain,” kata Chairul Anam.
Chairul Anam melakukan bermacam upaya yang dapat di lakukan pihaknya tersebut di harapkan sehingga
momen kematian Brigadir J semakin menyadari dan sanggup terungkap.
Baca juga: Momen Perpisahan Istri Hamil Besar