dimensionalthinking

Berita Terpanas mengenai Trending Topic Hari Ini Berisi Fakta Tanpa Dilebih Lebihkan

news

Harga Emas Rekor Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Bisa Tembus Rp1,8 Juta per Gram?

Harga Emas Rekor Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Bisa Tembus Rp1,8 Juta per Gram?

Harga Emas Rekor Usai The Fed Tahan Suku Bunga, Bisa Tembus Rp1,8 Juta per Gram?

Bareksa.com – Harga emas mencetak rekor tertinggi sepanjang masa pada Rabu (19/3), setelah Ketua The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan yang memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga tahun ini. The Fed dalam rapat FOMC 18-19 Maret memutuskan untuk menahan suku bunga di kisaran 4,25%-4,5%, sesuai prediksi pasar, namun mengindikasikan peluang dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025 sebesar 50 basis poin (bps).

Dilansir Reuters (19/3), harga emas spot naik 0,5% menjadi US$3.047,80 per ons pada pukul 19:57 GMT, setelah sebelumnya menyentuh level tertinggi US$3.051,99. Reli emas ini dipicu oleh ketidakpastian ekonomi dan inflasi yang lebih tinggi, terutama akibat kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintahan Trump.

Kenaikan tarif baja dan aluminium 25% yang mulai berlaku pekan lalu menambah tekanan inflasi, mendorong investor untuk beralih ke aset safe haven seperti emas

Penyebab Harga Emas Terus Menguat

1. Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
The Fed diperkirakan akan mulai menurunkan suku bunga pada Juni 2025, dengan peluang mencapai 66% berdasarkan proyeksi pasar. Suku bunga yang lebih rendah membuat emas lebih menarik dibandingkan aset berbunga.

2. Ketidakpastian Geopolitik
Ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali meningkat setelah kedua negara saling menuduh melanggar perjanjian energi, hanya beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

3. Inflasi dan Ketakutan Resesi
Investor semakin mencari perlindungan terhadap inflasi yang lebih tinggi, terutama karena dampak tarif impor dan revisi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih rendah dari 2,1% menjadi 1,7% untuk 2025.

Prediksi Terbaru Harga Emas Tahun 2025

Revisi prediksi terbaru harga emas tahun 2025 disampaikan bank raksasa asal Swiss UBS dan asal Australia ANZ. Dilansir Kitco News (18/3), UBS menyebut emas sebagai aset defensif yang mendapat dorongan dari ketegangan global, ekspektasi pemangkasan suku bunga AS, dan peningkatan permintaan dari bank sentral. Mereka menaikkan target harga emas menjadi US$3.200 per ons dan menyarankan investor untuk memanfaatkan koreksi harga sebagai peluang beli.

ANZ juga meningkatkan proyeksi harga emas menjadi US$3.100 dalam 3 bulan dan US$3.200 dalam 6 bulan ke depan, didukung oleh kebijakan moneter yang lebih longgar serta ketidakpastian pasar.

Menurut survei terbaru London Bullion Market Association (LBMA) yang dirilis awal Januari 2025 lalu, harga emas diprediksi mencapai US$3.290 per ons pada tahun 2025. LBMA mengungkapkan para analis memperkirakan harga emas rata-rata mencapai US$2.736,69 per ons pada 2025, naik 14,7% dari harga rata-rata 2024 di US$2.386,20.

Beli Emas di Sini

Tim Analis Bareksa memprediksi harga emas tahun 2025 mencapai US$3.200 per ons dan harga emas dalam negeri mencapai Rp1,7-1,8 juta per gram. Ini merevisi naik dari prediksi sebelumnya US$3.000–3.100 per ons atau dalam rupiah setara Rp1,55–1,6 juta per gram. Secara rinci, prediksi harga emas oleh Tim Analis Bareksa ialah:

Prediksi Harga Emas 2025
Spot Global
Dalam Negeri
Base case scenario US$3.200 per ons Rp1,7-1,8 juta per gram
Bull case scenario US$3.400-3.800 per ons Rp1,8-2 juta per gram

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *